Rabu, 14 November 2012

10 mitos yg terbukti salah



1. Gravitasi di Luar Angkasa
Mitos: Tidak ada gravitasi di luar angkasa Faktanya, ada gravitasi di
luar angkasa – sangat banyak. Alasan bahwa astronot tampak tak
ada beban adalah karena mereka mengorbit Bumi. Mereka jatuh ke
Bumi tapi bergerak ke samping untuk menghindarinya.Jadi,
mereka selalu jatuh tapi tak pernah mendarat. Gravitasi memang ada
di seluruh luar angkasa secara virtual (ada tapi tak dapat dirasakan).
Ketika sebuah pesawat ulang alik mencapai ketinggian orbit (Sekitar
250 mil di atas permukaan Bumi), gravitasi hanya berkurang 10%.
2. Petir
Mitos: Petir tak pernah menyambar tempat yang sama dua kali Lain
kali jika Anda melihat sambaran petir dan Anda beranggapan untuk
lari ke tempat sambaran untuk melindungi diri dari serangan
selanjutnya, ingatlah ini! Petir memang menyambar tempat yang
sama dua kali – malahan, ini sangat umum. Petir lebih memilih
tempat-tempat tertentu seperti pohon tinggi atau bangunan. Di
lapangan luas, obyek yang paling tinggi memiliki kemungkinan besar
disambar beberapa kali hingga petir berpindah jauh untuk mencari
target baru. Empire State Building tersambar petir 25 kali setahun.
3. Panas Akibat Gesekan
Mitos: Meteor menjadi panas karena gesekan ketika memasuki
atmosfer Ketika sebuah meteoroid memasuki atmosfer Bumi
(menjadi meteor), sebenarnya kecepatan yang memadatkan udara
di depan obyek yang menyebabkan obyek tersebut memanas.
Adalah tekanan di udara yang mengakibatkan panas yang cukup
untuk membuat batu tersebut sangat panas sehingga bersinar bila
dilihat dari Bumi (bila kita beruntung melihatnya di langit pada waktu
yang tepat). Kita juga perlu menolak mitos tentang meteor panas
ketika tiba di Bumi – menjadi meteorit. Meteorit selalu dingin ketika
tiba di daratan – dan faktanya sering ditemukan terlapisi es. Ini
dikarenakan batu tersebut sangat dingin dari perjalanannya melintasi
ruang angkasa sehingga panas ketika masuk ke Bumi belum cukup
untuk membakar lapisan terluarnya.
4. Koin dari Surga
Mitos: Sebuah koin yang dijatuhkan dari bangunan yang sangat
tinggi dapat membunuh pejalan kaki di bawah Mitos ini sangat
umum sehingga menjadi cliche di sejumlah film. Mitosnya adalah
bila Anda menjatuhkan koin dari puncak bangunan tinggi (seperti
Empire State Building) – koin ini akan memperoleh kecepatan yang
bisa membunuh seseorang bila mendarat di atas manusia di darat.
Tapi faktanya adalah, aerodinamika sebuah koin tidak cukup untuk
membuatnya berbahaya. Apa yang akan terjadi adalah orang yang
terkena koin tersebut hanya merasa diketuk kepalanya – tentunya
mereka selamat dari “bencana” tersebut.
5. Sel Otak
Mitos: Sel otak tak dapat beregenerasi – bila Anda membunuh
sebuah sel otak, maka sel itu tak bisa diganti Alasan mitos ini
menjadi semakin umum adalah karena mitos ini dipercayai dan
diajarkan oleh komunitas ilmiah dalam jangka waktu yang lama.
Tetapi pada tahun 1998, ilmuwan di Sweden and the Salk Institute di
La Jolla, California menemukan bahwa sel otak pada manusia dapat
beregenerasi. Sebelumnya lama dipercayai bahwa otak yang
kompleks dapat terganggu oleh pertumbuhan sel baru, tapi studi
menemukan bahwa memori dan pusat pembelajaran otak dapat
menciptakan sel baru – memberikan harapan kepada penyembuhan
penyakit seperti Alzheimer.
6. Sisi Gelap Bulan
Mitos: Ada sisi tergelap dari bulan Sebenarnya – setiap bagian dari
bulan disinari pada suatu waktu oleh matahari. Kesalahpahaman ini
muncul karena ada sisi tergelap bulan yang tak pernah tampak ke
Bumi. Ini disebabkan oleh penguncian gelombang; hal ini
dikarenakan bahwa tarikan gravitasi Bumi terhadap bulan sangat
kuat sehingga bulan hanya menampakkan satu wajah ke kita.
Wikipedia menyebutkan: “Penguncian gelombang terjadi ketika
gradien gravitasi menyebabkan satu sisi tubuh astronomis selalu
menghadap tubuh yang lain; contohnya, satu sisi Bulan selalu
menghadap Bumi. Tubuh yang terkunci gelombang lama berotasi
sebagaimana berevolusi terhadap Bumi. Rotasi ini menyebabkan
satu belahan Bulan selalu menghadap Bumi.”
7. Aturan Lima Detik
Mitos: Makanan yang jatuh ke lantai dianggap aman dimakan bila
diambil kembali dalam lima detik Ini adalah omong kosong yang
pastinya dikenal banyak orang. Bila ada kuman di lantai dan
makanan mendarat di atasnya, otomatis mereka menempel ke
makanan. Selain itu, memakan kuman dan kotoran tidak selalu
menjadi hal buruk karena mereka membantu kita membangun
sistem kekebalan tubuh yang kuat. Saya lebih memilih aturan
“seberapa enak”: kalau makanannya sangat enak, saya bisa
tinggalkan selama 10 menit, kemudian saya makan kembali.
8. Bintang Paling Terang
Mitos: Polaris adalah bintang paling terang di langit malam belahan
utara Sirius sebenarnya lebih terang dengan magnitudo −1.47 bila
dibandingkan dengan Polaris yaitu 1.97 (semakin rendah angkanya,
semakin terang bintangnya). Pentingnya Polaris adalah bahwa
posisinya di langit menandakan Utara – dan karena itu pula bintang
ini dijuluki “Bintang Utara”. Polaris adalah bintang paling terang di
konstelasi Ursa Minor dan merupakan Bintang Utara saat ini ketika
bintang kutub berubah sepanjang waktu karena bintang
menampakkan perpindahan berlanjutan yang lambat terhadap
poros Bumi.
9. Manusia Meledak di Udara
Mitos: Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan ruang angkasa,
tubuh manusia meledak Mitos ini adalah hasil dari film-film fiksi
ilmiah yang menggunakannya supaya memberi ketertarikan
terhadap alur cerita. Faktanya, manusia dapat selamat 15 – 30 detik di
luar angkasa apabila mereka menghembuskan napas sebelum
terpapar hampa udara (ini mencegah paru-paru meledak dan
mengirimkan udara ke pembuluh darah). Setelah 15 atau 30 detik,
kekurangan oksigen menyebabkan ketidaksadaran diri yang
membawa pada kematian karena kehabisan napas.
10. Perubahan karena Evolusi
Mitos: Evolusi mengakibatkan sesuatu beranjak dari “rendah” ke
“tinggi” Padahal faktanya adalah bahwa seleksi alam mengeluarkan
gen yang tidak sehat dari kolam gen, ada banyak kasus ketika
sebuah organisme tak sempurna selamat. Contohnya adalah jamur,
hiu, udang, dan lumut – semuanya tetap sama sepanjang waktu.
Organisme-organ isme ini beradaptasi dengan lingkungan mereka
tanpa mengalami perubahan. Takson lain juga berubah besar, tapi
tidak berubah lebih baik. Sejumlah makhluk mengalami perubahan
lingkungan dan adaptasinya tidak terlalu baik terhadap suasana yang
baru. Kecocokan mereka terhubung dengan lingkungan, bukan
perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar