Rabu, 13 Maret 2013

BAHAGIA BUKAN BERARTI TAK PUNYA MASALAH



Seorang wanita sedang berduka dan merasa sangat kehilangan. Suami yang sangat dicintainya baru saja meninggal. Setiap hari, wanita itu menangisi kepergian suaminya. Ia merasa bahwa hidupnya tak lagi bermakna. Demikian besar rasa cintanya, ia bahkan memutuskan untuk mengawetkan jasad suaminya dan meletakkannya di dalam kamar.

Tak ada hari yang dilaluinya tanpa menangis dan berduka. Hingga suatu saat seorang bijak mendatangi rumahnya. Orang itu berkata bahwa ia bisa menghidupkan kembali suaminya degan satu syarat. Sang orang bijak minta disediakan beberapa bumbu dapur. Namun bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal. Wajah wanita itu menjadi berseri-seri, muncul semangat di hatinya. Dengan segera, ia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat.

Satu bulan berlalu, tak ada satupun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang dibutuhkan. Setiap rumah memang memiliki bumbu dapur yang dimaksud, tetapi setiap rumah yang ia datangi mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya; orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan anak. Wanita itu kemudian duduk di depan rumahnya, termenung. Ia kemudian menyadari, bukan hanya dirinya yang ditinggal oleh orang yang disayanginya. Tiba-tiba, perasaan lega yang luar biasa masuk ke dalam hatinya. Sang orang bijak mendatanginya dengan tersenyum. Wanita itu menyatakan pasrah akan kematian suaminya. Ia pun telah menguburkan jasad suaminya dan menerima kenyataan bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.

Janganlah menganggap bahwa masalah yang kita alami merupakan masalah yang paling rumit, sehingga kita menghabiskan waktu untuk terus meratap, mengeluh dan berduka. Setiap orang di dunia pernah mengalami musibah. Masalah mereka mungkin sama dengan kita, namun yang membedakan adalah bagaimana cara kita menghadapi masalah itu.

"Kehidupan kadang menjatuhkanmu, bangkitlah. Kebahagiaan bukan berarti tidak punya masalah, tetapi kemampuan untuk menghadapi setiap masalah." ― Steve Maraboli

KEBERANIAN YANG SESUNGGUHNYA (Kisah Inspirasi)



Dalam suatu dinas militer, sersan pelatih muncul dan tiba-tiba melemparkan sebuah granat tangan ke tengah-tengah sekelompok prajurit muda. Mereka pun otomatis panik dan lari berpencar, mencari perlindungan masing-masing. Sersan itu kemudian mengatakan bahwa granat itu tidak hidup dan ia hanya ingin melihat reaksi mereka.

Keesokan hari, seorang prajurit yang baru masuk, menggabungkan diri ke kelompok itu. Sersan pelatih mengingatkan agar mereka tidak memberitahu si prajurit baru tentang apa yang akan terjadi. Ketika sersan itu kemudian muncul dan melemparkan granat ke tengah-tengah mereka, prajurit baru itu, yang tidak tahu bahwa granat itu takkan meledak, dengan cepat menjatuhkan diri di atas granat agar ledakannya tidak mencederai rekan-rekannya.

Tidak disangka, ia akan berkorban demi keselamatan rekan-rekan sesama prajurit. Dan tahun itu, prajurit baru yang pemberani itu dianugerahi satu-satunya medali untuk keberanian dan kesabaran yang diberikan bukan pada waktu perang.

Ada 4 hal untuk dicamkan dalam kehidupan, yang biasanya terabaikan oleh kita, pribadi yang mudah panik dan egois. 4 hal ini dinyatakan oleh seorang Hellen Keller, seorang penulis, aktivis politik dan dosen Amerika yang menderita buta dan tuli pada usia 19 bulan karena penyakit :

1. Berpikir jernih tanpa bergegas atau bingung;
2. Mencintai setiap orang dengan tulus;
3. Bertindak dalam segala hal dengan motif termulia;
4. Dan percaya kepada Tuhan tanpa ragu sedikit pun.