Tidak mudah mencari yang hilang, tidak mudah mengejar impian. Namun yang lebih sulit mempertahankan yang sudah ada karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga. Ingatlah pada pepatah, "Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini". ~
Minggu, 21 Oktober 2012
"Bunga mawar merah dari rumah yg tiada pernah mengenal kesedihan " Suatu
ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air
mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak
tercintanya untuk selama- lamanya.Atas nasihat orang di desa, ia menemui
seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang
bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat
cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat
bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan
cepatnya.Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki
ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”Sang Guru tidak berusaha untuk
berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk
akal.Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak
mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan
bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali
puteramu.”Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat
mencari kemahuan sang guru.Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada
satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu.
Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.“Mungkin, penghuni rumah itu
tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.Setelah
mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah
mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”Wajah sang wanita masih
memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak
kalah sedih.Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang
salah.”Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami
keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan
kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.Namun,
dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang
boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”Dia
memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu.
Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling
bantu-membantu untuk menjalani hidup.Beberapa minggu berlalu, wanita itu
pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat
lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu
bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab
untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia
pun melupakan misinya.Note :Kita belajar makna cinta dari seorang ibu
yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk
membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain
ketulusan memberi atas nama cinta.Kita belajar makna cinta dari seorang
ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian
berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan
memberi atas nama cinta.Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan
hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa
itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari
sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!Pada semua
kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita
dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.Krna itu, tiada
yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta
buat Yang Maha Agung, Allah SWT.Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah
yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu
yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar