Senin, 17 Desember 2012

Inilah yang Terjadi Jika Nyamuk Punah dari Muka Bumi


Nyamuk, mahluk yang satu ini mungkin
adalah salah satu mahluk bumi paling
dibenci manusia, disebut juga mengganggu
dan juga menyebarkan wabah penyakit.

namun dari banyaknya pengaruh positif

dari nyamuk ini ternyata hal yang besar bisa
terjadi jika nyamuk dimusnahkah dari muka
bumi.

Dari lebih dari 3.500 spesies nyamuk di
muka bumi ini, sebenarnya hanya ada
ratusan spesies yang menyerang manusia.

Namun, tak dapat dipungkiri, nyamuk
menjadi salah satu musuh utama, karena
menularkan berbagai penyakit mematikan.

Berbagai upaya pernah dilakukan oleh
manusia untuk melenyapkan nyamuk,
terutama jenis tertentu yang menularkan
penyakit. Sebagian besar memang masih
sebatas riset di laboratorium, namun
prospeknya cukup menjanjikan.

Salah satunya pernah dilakukan oleh tim
dari University of Oxford. Rekayasa genetika
yang dilakukan tim tersebut berhasil
menciptakan nyamuk jantan yang jika
mengawini nyamuk betina, maka akan
menghasilkan nyamuk tak bersayap.

Meski bisa menggigit, nyamuk mutan
tersebut tidak bisa terbang, karena tidak
memiliki sayap. Karena nyamuk betina harus
terbang untuk bisa minum darah, lama-
kelamaan nyamuk tidak bisa berkembang
biak, lalu punah.

Dengan teknologi yang sama, tim dari
University of Arizona juga pernah
menghasilkan nyamuk anophales yang kebal
virus malaria. Meski tidak bertujuan untuk
memusnahkan nyamuk, cara ini juga
bertujuan untuk melenyapkan penyakit
malaria.

Seandainya nyamuk-nyamuk mutant itu bisa
diproduksi secara masal lalu dilepas ke alam
dan menyebabkan kepunahan, dampak
seperti apa yang akan terjadi?

Dikutip dari Nature ,dampak paling besar
dari punahnya nyamuk akan terjadi di
habitat tundra (padang es), kutub utara. Di
tempat yang merupakan sarang terbesar
bagi spesies nyamuk Aedes Impiger dan
Aedes Nigripes , migrasi burung akan
berkurang hingga 50 persen, karena
berkurangnya salah satu makanan kesukaan
para burung.

Migrasi satwa yang lain juga akan
terpengaruh, antara lain karibu atau sejenis
rusa kutub. Ribuan karibu yang sebelumnya
menghindari gigitan nyamuk akan
menyerbu wilayah tundra, lalu diikuti para
serigala yang merupakan predator utama
para karibu.

Spesies ikan pemakan nyamuk, Gambusia
affinis juga terancam punah, jika nyamuk
sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit
banyak tentunya juga akan berdampak pada
rantai makanan yang terjadi di perairan air
tawar.

Terlebih lagi, larva atau jentik nyamuk turut
memegang peran dalam penguraian
sampah organik. Saat berada di genangan
air, jentik-jentik tersebut mendapatkan
nutrisi untuk tumbuh dari sisa-sisa tanaman
yang membusuk.

Namun, banyak kalangan menilai, dampak
yang terjadi di ekosistem tersebut,
sebanding dengan tingkat kematian pada
manusia akibat gigitan nyamuk. Malaria
misalnya, tercatat menelan 247 juta korban
jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya.

Apalagi para pakar meyakini, berbagai jenis
insektivora (pemakan serangga) tidak akan
terlalu kesulitan beradaptasi untuk beralih
memangsa serangga lain jika sudah tidak
ada nyamuk. Sedangkan untuk penguraian
sampah organik, peran jentik nyamuk
bukan tak tergantikan karena masih banyak
jenis pengurai yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar