Senin, 17 Desember 2012

kisah pensil dan penghapus

Pensil : "Maafkan aku Penghapus".
Penghapus : "Maafkan untuk apa Pensil...??? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku".

Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan,kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesal
ahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat".

Penghapus : "Hal itu memang benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih".

Si Penghapus adalah ORANG TUA kita.
Si Pensil adalah DIRI KITA SENDIRI.

Orang tua akan selalu ada untuk anak2nya. Untuk memperbaiki kesalahan anak2nya. Terkadang, seiring berjalannya waktu, Orang tua akan terluka dan akan menjadi bertambah tua dan akhirnya meninggal dunia. Walaupun anak2 mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri). Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak2nya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

Hingga saat ini, saya masih menjadi Si Pensil. Hal itu sangat menyedihkan diri saya. Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Tua" seiring berjalannya waktu.

Kelak suatu hari yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus : SEGALA KENANGAN YANG PERNAH SAYA LALUI DAN MILIKI BERSAMA MEREKA". :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar