Kamis, 15 November 2012

Surat dari Ibu dan Ayahku yang TELAH TIADA ;'(

Di saat aku dengan pikunnya
mengulang terus- menerus
ucapan yang membosankanmu.
Bersabarlah mendengarkanku.
Jangan memotong ucapanku.

Di masa kecilmu, aku harus
mengulang dan mengulang
terus sebuah cerita yang telah
saya ceritakan ribuan kali hingga
dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat aku membutuhkanmu
untuk memandikanku. Janganlah
menyalahkanku. Ingatkah di
masa kecilmu, bagaimana aku
dengan berbagai cara
membujukmu untuk mandi?

Di saat aku kebingungan
menghadapi hal-hal baru dan
teknologi modern. Janganlah
menertawaiku.

Renungkanlah
bagaimana aku dengan
sabarnya menjawab setiap
“mengapa” yang kau ajukan saat
itu.

DI saat kedua kakiku terlalu
lemah untuk berjalan. Ulurkanlah
tanganmu yang muda dan kuat
untuk memapahku, seperti
bagaimana di masa kecilmu aku
menuntunmu melangkahkan
kaki untuk berjalan.

Di saat aku melupakan topik
pembicaraan kita. Berilah sedikit
waktu padaku untuk
mengingatnya.

Sebenarnya, topik
pembicaraan bukanlah hal yang
penting bagiku. Asalkan engkau
berada di sisiku untuk
mendengarkanku. Aku telah
merasa bahagia.

Di saat engkau melihat diriku
menua, janganlah bersedih.

Maklumilah diriku, dukunglah
aku, seperti ketika aku
menghadapimu belajar
bagaimana menapaki kehidupan
ini. Dulu aku menuntunmu
menapaki jalan kehidupan ini.
Kini temanilah aku hingga akhir
jalan hidupku.

Berilah aku cinta kasih dan
kesabarnmu. aku akan
menerimanya dengan senyuman
penuh syukur. Di dalam
senyumku tertanam kasihku
yang tak terhingga padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar